Jumat, 18 Februari 2011

Jurnalis Amerika Serikat Mencalonkan Diri Menjadi Presiden FIFA.


Grant Wahl menyatakan bahwa ini saatnya melakukan perubahan di tubuh FIFA.

Oleh Tegar Paramartha

18 Feb 2011 13:27:00

Sepp Blatter (Getty Images)
Galeri Foto
Perbesar
Sepp Blatter (Getty Images)

Terkait

Dalam artikel di Sport Illustrated berjudul "It's time for someone to depose Sepp Blatter as FIFA's leader", jurnalis Grant Wahl mengumumkan bahwa dirinya berniat untuk mencalonkan diri menjadi Presiden FIFA.

Presiden FIFA saat ini, Sepp Blater, sedang mencalonkan diri untuk kembali menjadi Presiden untuk ke-empat kalinya, pada pemilihan pada tanggal 1 Juni mendatang. Wahl fokus mengkampanyekan dirinya sebagai 'orang luar' di tubuh FIFA, dengan slogannya 'Sembuhkan infeksi Blatter'.

Wahl juga meragukan kandidat Presiden lainnya yaitu Mohamed Bin Hammam dari Qatar yang merupakan 'orang dalam' FIFA. Dia meragukan keikutsertaan Hammam dapat menjegal Blatter meraih supremasi tertinggi di dunia sepakbola untuk ke-empat kalinya.

"Sudah lama mendengar fans di seluruh dunia protes kepada Blatter tetapi tanpa menyediakan alternatif untuk penggantinya. Dan tidak salah lagi, FIFA butuh perubahan," tulis Wahl di artikelnya.

Pemilihan Presiden FIFA akan dipilih melalui negara anggota, dimana setiap negara mempunyai satu suara. Agar Wahl dapat maju, maka satu negara anggota harus merekomendasikannya pada tanggal 1 April mendatang.

Berikut adalah janji yang ditawarkan oleh Wahl apabila dia terpilih menjadi Presiden FIFA periode berikutnya:

1. Pemutaran tayangan ulang apabila wasit ragu-ragu apakah bola telah melewati garis gawang atau belum. Agar tidak terjadi kesalahan seperti kasus Frank Lampard di Piala Dunia 2010.

2. Tidak ada pembatasan wasit per negara di Piala Dunia, untuk memastikan semua wasit terbaik ikut andil di kompetisi paling akbar tersebut. Dan para wasit juga diwajibkan menjelaskan keputusan-keputusan kontroversialnya kepada media usai pertandingan.

3. Mencopot baju saat merayakan gol tidak akan dikenai kartu kuning lagi.

4. Sekretaris Umum akan ditempati seorang wanita.

5. Semua dokumen internal FIFA akan dibocorkan kepada publik [seperti gaya Wikileaks] dan mengadakan investigasi eksternal untuk mencari tindak korupsi di tubuh FIFA.

6. Presiden FIFA akan dibatasi masa jabatannya, yaitu maksimal dua kali masa jabatan.

0 komentar:

Posting Komentar